Return of Investment (ROI) atau return investasi adalah laba investasi sebagai rasio yang mengindikasikan hasil aktiva dari perusahaan tertentu. Dalam investasi, laba investasi memiliki peranan yang sangat penting. Karena itu, kamu harus tahu cara menghitung return investasi dengan benar.
Bagaimana Cara Menghitung Return Investasi?
Hanya memahami pengertian tentang ROI tentu saja tidak akan cukup, sebab kamu juga wajib mengetahui cara menghitung return investasi. Untuk melakukan perhitungan ROI, dapat dilakukan dengan memakai rumus berikut :
ROI = (Pendapatan Investasi – Biaya Investasi)/ Biaya Investasi x 100%
Walaupun rumusnya sangat simpel, tapi kamu harus benar-benar teliti saat menghitungnya. Ada kesalahan sedikit saja saat menghitung ROI, maka bisa menentukan nasib dana yang diinvestasikan nantinya. Cara menghitung return investasi yang benar dapat memberikan keuntungan, namun sebaliknya jika perhitungannya salah justru bisa mendatangkan resiko kerugian yang besar.
Di samping perhitungan yang harus teliti, kamu juga wajib mengetahui waktu pengembalian dana yang telah diinvestasikan agar kamu mempunyai gambaran yang jelas kapan mendapatkan laba investasi tersebut. Untuk lebih memahaminya, berikut kita ambil contoh kasus dan perhitungannya :
Kasus 1 :
Salah satu agensi musik telah menanamkan investasi senilai 150 juta rupiah ke seorang penyanyi saat memulai debutnya serta membuat album. Selanjutnya, keuntungan dari hasil penjualan album tersebut yang diperoleh agensi musik itu adalah Rp. 280 juta. Maka, perhitungan ROI-nya dapat dijabarkan sebagai berikut :
ROI = (200.000.000 – 150.000.000)/150.000.000 x 100%
= 50.000.000/150.000.000 x 100%
= 33,33% atau 0,33
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh hasil 33%, maka dapat disimpulkan bahwa ROI yang diperoleh agensi musik tersebut yaitu 33%. Angka 33% tersebut bernilai positif, apabila nilainya positif ini artinya total dari biaya investasi bisa dikembalikan, dan agensi musik tersebut bisa mendapatkan keuntungan.
Akan tetapi, apabila hasil ROI yang diperoleh negatif, ini artinya laba atau income yang didapat tidak bisa menutupi biaya yang diinvestasikan oleh investor.
Faktor-Faktor dalam ROI
Ini dia faktor yang mempengaruhi ROI,diantaranya :
- Profit margin, yaitu keuntungan operasi berbentuk jumlah penjualan bersih dan persentase. Profit margin bisa mengukur tingkat laba perusahaan yang dihubungkan pada penjualannya.
- Turnover pada tingkat perputaran aktiva atau operating assets yang dipakai untuk aktivitas operasional, yakni berupa kecepatan berputarnya sebuah operating assets pada periode waktu tertentu.
ROI merupakan bentuk dari teknik analisa rasio profitabilitas yang memiliki peranan penting bagi sebuah bisnis maupun investasi. Dengan memahami kedua hal di atas, nilai ROI bisa dijadikan sebagai dasar pengembalian keputusan usaha, baik itu akuisisi, ekspansi, konsolidasi, merger dan lainnya.
Fungsi Return Investasi
Selain berguna untuk menghitung resiko rugi dan keuntungan saja, tetapi ROI juga mempunyai beberapa fungsi lain, sebagai berikut :
- ROI mempunyai fungsi utama mengukur seberapa efisien dan efektif pemakaian modal atau investasi yang sudah dikeluarkan, sekaligus mengetahui efektivitas marketing dan produksi.
- Bisa dipakai untuk membandingkan antara tingkat efisiensi pemakaian modal dengan pihak perusahaan lainnya, dalam hal ini ROI dapat dipakai untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan sebuah usaha.
- ROI bisa digunakan untuk menentukan sebuah Tindakan tertentu, dengan begitu bisa diketahui tingkat efektivitas dari alokasi seluruh modal dan biaya kepada pihak terkait.
- Melakukan pengelolaan dan juga dijadikan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan keempat fungsi utama dari ROI tersebut, dapat disimpulkan bahwa ROI sangat penting bagi investor. Hal ini dikarenakan, ROI merupakan penentu untuk dapat melanjutkan langkah dalam berinvestasi atau dalam membuat keputusan investor.